๐น PUASA YANG SIA-SIA
๐น PUASA YANG SIA-SIA
โPuasa yang tidak dapat mencegah dari perbuatan yang haram adalah puasa yang sia-sia, tidak akan mengantarkan kepada takwa dan tidak bisa menggapai rahmat dan ampunan Allah.
Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda,
ู ููู ููู ู ููุฏูุนู ูููููู ุงูุฒูููุฑู ููุงููุนูู ููู ุจููู ููุงููุฌูููู ููููููุณู ููููููู ุญูุงุฌูุฉู ููู ุฃููู ููุฏูุนู ุทูุนูุงู ููู ููุดูุฑูุงุจููู
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram, perbuatan yang haram dan kejahilan maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.” [HR. Al-Bukhari]
Rasulullah bersabda,
ุฑูุจูู ุตูุงุฆูู ู ุญูุธูููู ู ููู ุตูููุงู ููู ุงููุฌููุนู ููุงููุนูุทูุดู ุ ููุฑูุจูู ููุงุฆูู ู ุญูุธูููู ู ููู ููููุงู ููู ุงูุณููููุฑู
“Bisa jadi orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus dari puasanya, dan bisa jadi orang yang sholat malam hanya mendapatkan begadang malam dari sholat malamnya.” [HR. Ath-Thobrani dalam Al-Kabir, dishohihkan Al-Albany dalam At-Targhib: 1084]
Namun demikian, janganlah putus asa.
Walau puasa tinggal beberapa hari.
Tidak ada kata putus asa bagi setiap muslim untuk memperbaiki dirinya.
Sebagaimana firman Allah,
ููุงูู ููู
ููู ููููููุทู ู
ููู ุฑูุญูู
ูุฉู ุฑูุจูููู ุฅููููุง ุงูุถููุงูููููู
“Ibrahim berkata: Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat.”(Al-Hijr: 56)
Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
ุงุญุฐุฑูุง ุงูู ุนุงุตู ูุฅููุง ุชุญุฑู ุงูู ุบูุฑุฉ ูู ู ูุงุณู ุงูุฑุญู ุฉ
“Jauhilah kemaksiatan, karena ia menghalangi ampunan di musim-musim rahmat.” [Lathooiful Ma’aarif: 295]
Dan penentuan kita ada diakhirnya
ุงูุฃุนู
ุงู ุจุงูุฎูุงุชูู
“Amalan itu ditentukan di pungkasannya”(HR Al-Bukhory).
Selama belum terbit hilal Syawal, masih ada kesempatan untuk memperbaiki puasa kita, dengan usaha yang maksimal menjauhi pembatal-pembatalnya dan menguatkan azam dengan doa dan istighfar.
Wallahu a’lam
๐Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc
โ๐โ.๐ง..๐ซ