■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH ■ Halaqah 15 | Kitab Al-Qurān (Bagian 1)
■ SILSILAH 7 BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLĀH
■ Halaqah 15 | Kitab Al-Qurān (Bagian 1)
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab Al-Qurān (Bagian 1)”.
● PENGERTIAN AL-QURĀN SECARA BAHASA
Al-Qurān secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ (yaitu mengumpulkan).
Dinamakan demikian karena Al-Qurān mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain.
● PENGERTIAN AL-QURĀN SECARA SYARI’AT
Adapun secara syari’at, maka Al-Qurān adalah kalāmullāh yang diturunkan kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melalui Jibrīl ‘alayhissalām dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fātihah sampai akhir surat An-Nās.
Allāh telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Qurān yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya:
■ Keistimewaan Pertama | Al-Qurān wajib diimani secara terperinci.
Yaitu dengan:
✓Dibenarkan kabar-kabarnya.
✓Dijalankan perintahnya.
✓Dijauhi larangan-larangannya.
✓Dilaksanakan nasehatnya.
✓Berhukum dengan Al-Qurān di dalam perkara yang kecil maupun yang besar.
✓Dan beribadah kepada Allāh dengan cara yang tercantum di dalamnya dan di dalam sunnah RasulNya shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
■ Keistimewaan Kedua | Al-Qurān adalah mu’jizat yang abadi.
Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Qurān, niscaya mereka tidak akan mampu.
Allāh berfirman:
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيراً
_“Katakanlah: Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qurān niscaya mereka tidak bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu sebagian yang lain.”_
(QS Al-Isrā: 88)
Dan di dalam hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلّاَ أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَة
_“Tidak ada seorang Nabi kecuali diberi ayat-ayat (yaitu tanda-tanda kekuasan Allāh atau mu’jizat) yang seharusnya beriman dengannya manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allāh wahyukan kepadaku (yaitu Al-Qurān) maka aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.”_
(HR Bukhāri dan Muslim)
Diantara keistimewaan Al-Qurān,
■ Keistimewaan Ketiga | Allāh telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh maupun maknanya.
⇒ Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi.
⇒ Dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang.
Allāh berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
_“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikr (yaitu Al-Qurān) dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.”_
(QS Al-Hijr: 9)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
_“Al-Qurān tidak didatangi kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji.”_
(QS Fushshilat: 42)
Oleh karena itu, Allāh menyiapkan di sana;
• Orang-orang yang menghafal Al-Qurān.
• Para ulama yang menerangkan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Qurān dari masa ke masa, dari zaman Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sampai zaman kita dan sampai waktu yang Allāh kehendaki.
Mereka;
✓Menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam mengamalkannya.
✓Mengkhidmah Al-Qurān dengan berbagai cara;
• Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang lebar.
• Ada yang mengarang tentang:
⑴ Cara penulisannya
⑵ Cara membacanya
⑶ Tentang i’rabnya
⑷ Dan lain-lain.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
‘Abdullāh Roy,
==============
_Materi Halaqah Silsilah Ilmiah Abdullah Roy_